Sengonlaut (Albizia chinensis) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh
dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia
Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia
Di beberapa
daerah, pohon ini dikenal sebagai sengon jåwå (Jw.); jeungjing,
jeungjing sunda (Sd.); séngghung
(Md.; marĕwita,
keura Sumba, dan
lain-lain. Dalam bahasa
Inggris dikenal
sebagai silk tree, Chinese albizia; di samping itu, pohon ini juga
dinamai: kōōl (Kamboja), kha:ng
(Laos), khang
hung, kang luang (Thai), cham
(Vietnam), dan
lain-lain.
Batang dan pepagan
Ekologi
dan agihan
Polongan
Sengon dijumpai secara alami di hutan
luruh daun campuran di wilayah lembab dan ugahari,
dengan curah hujan antara 1.000–5.000 mm pertahun. Pohon ini juga dapat
kita temukan di hutan-hutan sekunder, di sepanjang tepian sungai,
dan di sabana,
hingga ketinggian 1.800 m dpl. Sengon beradaptasi dengan baik pada tanah-tanah miskin,
ber-pH
tinggi, atau yang mengandung garam; juga tumbuh baik di tanah aluvial
lateritik dan tanah berpasir bekas tambang.
Manfaat
Kayu
Sengon menghasilkan kayu yang ringan
sampai agak ringan, dengan densitas 320–640 kg/m³ pada kadar air 15%. Agak padat, berserat lurus dan agak
kasar, namun mudah dikerjakan. Kayu terasnya
kuning mengkilap sampai cokelat-merah-gading; kekuatan dan keawetannya
digolongkan ke dalam kelas kuat III–IV dan kelas awet III–IV. Kayu ini tidak diserang rayap tanah,
karena adanya kandungan zat ekstraktif di dalam kayunya. Kayu sengon biasa dimanfaatkan untuk membuat
peti, perahu, ramuan rumah dan jembatan. Di Sabah, kayu A. chinensis
diperdagangkan sebagai kayu ‘batai’, dalam campuran bersama kayu-kayu A.
pedicellata dan Paraserianthes
falcataria.
Daun
Daun
Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang
sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau,
dan kambing, dll, menyukai daun sengon tersebut.
Perakaran
Sistem perakaran sengon memiliki kelebihan yang sangat menguntungkan, yaitu banyak
kanndung nodul akar, yang mana merupakan hasil simbiosis dengan bakteri
Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan tanaman sekitarnya. Keberadaan
nodul akar tanaman sengon dapat membantu porositas tanah dan penyediaan unsur
nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya
menjadi lebih subur.
Agroforestri
Di perkebunan-perkebunan kopi dan teh, A. chinensis kerap ditanam
sebagai naungan; khususnya dalam campuran bersama jeunjing
(P. falcataria) dan dadap (Erythrina spp.). Sengon disukai sebagai tanaman
hias dan peneduh taman, kebun, dan tepi jalan. Pohon ini juga ditanam untuk
melindungi lahan berlereng serta untuk memperbaiki tanah. Perakaran sengon bersifat mengikat nitrogen.
Kegunaan
lain
Sebagaimana kulit kayu ki hiang,
pepagan sengon mengandung bahan yang dapat digunakan untuk membius ikan di sungai. Pepagan ini pada masa
lalu juga dimanfaatkan sebagai bahan sabun.
Meskipun daun-daunnya dimakan kambing,
akan tetapi kulit ranting-rantingnya beracun karena mengandung saponin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar